Kamis, 29 Desember 2011

Mogok Makan Aktivis India, Insipirasi UU Anti Korupsi

 
 
INTERNASIONAL - ASIA
Kamis, 29 Desember 2011 , 12:14:00

NEW DELHI - Perjuangan aktivis antikorupsi India Anna Hazare, 74, lewat aksi mogok makannya membawa hasil. Majelis rendah Parlemen India akhirnya menyetujui UU Antikorupsi dengan mengadopsi usul si aktivis kemarin (28/12). Tokoh yang mengidolakan pemimpin nasional India Mahatma Gandhi, sehingga dijuluki sebagai Gandhi era modern, itu pun menghentikan aksi mogok makan dua hari sejak Selasa lalu (27/12) dan urung melakukannya tiga hari sesuai rencana.

Berharap bisa meredam aksi mogok makan Hazare yang mendapat dukungan luas dari masyarakat India, parlemen menyetujui klausul soal pembentukan lembaga pengawas antikorupsi (ombudsman) atau yang disebut Lokpal dalam bahasa setempat. Lembaga itu bertugas mengidentifikasi, mengusut, serta menuntut atau menyidangkan para pejabat pemerintah yang korup.

Meski begitu, Hazare bertekad terus mengampanyekan perjuangannya melawan korupsi di India. Tokoh kelahiran 15 Juni 1937 tersebut mengancam memulai kampanye pembangkangan sipil sehingga penjara di seantero India penuh. Apalagi, Hazare belum yakin lembaga ombudsman kelak benar-benar bergigi dalam memerangi korupsi.

"Hari ini (kemarin, Red) saya menghentikan aksi mogok makan ini," ujarnya di depan massa pendukungnya di Mumbai. "Kita akan diskusikan strategi selanjutnya untuk melawan korupsi," tegasnya. Dia juga membantah bahwa dirinya bersama para pendukungnya lemah dan tak efektif dalam memperjuangkan kampanye antikorupsi.

Seorang dokter yang tidak mau disebutkan namanya menuturkan kepada para wartawan bahwa kondisi Hazare kemarin sebetulnya tidak terlalu bagus akibat aksi mogok makan yang dilakukannya. Dia menyebut tokoh yang suka berbusana serbaputih dan peci putih itu mengalami demam dan tekanan darah tinggi. Kondisinya bisa memburuk jika melanjutkan mogok makan.

Saat itu Hazare tetap menolak untuk makan. Dia baru mengakhiri aksinya setelah ada keputusan parlemen soal amandemen UU antikorupsi yang mengadopsi usulannya. Respons warga terhadap aksi mogok makan Hazare kali ini memang tak sedahsyat saat dia melancakan aksi serupa pada Agustus lalu. Ketika itu, aksi mogok makan Hazare selama 12 hari mampu menggerakkan ratusan ribuan massa untuk mendukungnya. Ini memunculkan spekulasi bahwa pengaruh Hazare tidak lagi sedahsyat sebelumnya.

Kendati demikian, untuk menunjukkan sikap oposisinya terhadap Partai Kongres dan pemerintahan Perdana Menteri Manmohan Singh, yang dinilainya dipenuhi pejabat korup, Hazare akan melakukan tur ke lima negara bagian di India untuk mengampanyekan anti korupsi dan ketidakpercayaan dirinya terhadap partai berkuasa.

"Kami akan safari ke lima negara bagian dan meminta masyarakat luas agar tak memilih para pengkhianat negeri ini," tuturnya. Hazare menambahkan, dia akan merancang aksi protes berikutnya di New Delhi pada 30 Desember dan 1-2 Januari mendatang.

UU tentang Lokpal menjadi masalah bagi pemerintahan koalisi pimpinan Manmohan Singh. UU itu memungkinkan ombudsman menyidik kasus korupsi di kalangan politisi senior maupun pegawai negeri. Setelah diluluskan majelis rendah, UU itu akan diajukan ke majelis tinggi (senat) hari ini (29/12) untuk mendapatkan stempel atau persetujuan.

Bentuk dan bagaimana wujud peraturan itu nantinya telah mendominasi agenda politik di India selama berbulan-bulan. Masalah itu juga kian menambah tekanan terhadap pemerintahan Singh yang sudah terbebani oleh serangkaian skandal korupsi tingkat tinggi.

Pemerintah harus merancang dan menyusun kembali UU antikorupsi dari versi sebelumnya untuk mengakomodasi protes yang dilancarkan para pendukung Hazare Agustus lalu. Massa mengklaim UU baru tersebut lemah dan tidak bergigi jika menghadapi korupsi yang endemik di India.

Pemilik nama lengkap Kisan Bapat Baburao Hazare itu juga berjanji melanjutkan perjuangannya untuk melawan pemerintahan yang korup dan dinilainya diktator. "Jika (rezim diktator) ini berlanjut, apa yang bisa kita lakukan" Kita harus selamatkan bangsa ini. Siapapun Anda harus siap masuk penjara (karena dinilai melawan pemerintah)," serunya kepada pendukungnya.  "Saat ini penjara-penjara sudah penuh penghuni dan pemerintah harus memasukkan kita semua ke dalamnya," tambahnya.

Kelompok atau organisasi India Melawan Korupsi (India Against Corruption) pimpinan Hazare mengklaim bahwa lebih dari 170 orang telah menandatangani pernyataan siap ditangkap dan dipenjarakan. Pernyataan tersebut diteken di depan kompleks rumah dinas para menteri kabinet serta anggota parlemen di Mumbai. (AP/AFP/RTR/cak/dwi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar