Rabu, 21 Desember 2011

Dokter Bedah Mogok, 6 Pasien Batal Operasi

NUSANTARA - ACEH
Rabu, 21 Desember 2011 , 11:45:00

LHOKSEUMAWE-Sejumlah dokter spesialis dan dokter bedah Rumah Sakit Umum  Cut Mutia (RSU CM), Buket Rata, Lhokseumawe melakukan mogok kerja, Selasa (20/12).  Dampaknya, sebanyak 6 pasien terpaksa tertunda operasinya. Sementara Direktur RSU CM membantah terjadinya mogok dokter.

“Hari ini kita kembali melakukan mogok, sebab pengelola tidak transparan,” ucap dr Tambah, salah seorang spesialis bedah di RSU Cut Mutia kepada wartawan koran ini didampingi sejumlah spesialis lainnya.

Dikatakan, sejak dirinya bertugas sekitar 11 tahun lalu, belum ada keterbukaan terkait pengelolaan dana.  Padahal saat ini ada beberapa item sumber dana, baik untuk jasa pelayanan maupun dana untuk bahan habis pakai (BHP).

“Setahu kami ada dana sekitar 600 juta dari dana Askes Sos, itu belum lagi dari dana JKA dan Jamkesmas. Tetapi sejauh ini kami tidak pernah mengetahuinya secara jelas,” ucap dr.Tambah diamini dokter lainnya.

Sebelumnya, dua bulan lalu para dokter juga melakukan aksi serupa.  Tetapi pada saat itu Bupati Aceh Utara langsung turun tangan untuk menyelesaikan masalah dengan duduk bermusyawarah.  Bahkan dalam pertemuan lalu dijanjikan dalam waktu dua minggu pihak direktur akan memaparkan kepada para dokter terkait pengelolaan dana.

“Janjinya dua minggu, ini sudah hampir dua bulan.  Tapi apa yang dijanjikan tidak pernah terealisasi.  Untuk itulah kami kembali melakukan aksi protes dengan tidak melakukan operasi.  Penyelesaian ini, kami minta pihak kementrian kesehatan dan penyidik untuk menyelidiki kasus ini,”tegasnya.

Walaupun mogok, mereka sebelumnya sempat melakukan operasi bedah terhadap pasien yang memang sangat urgen (mendesak-red). “Hari ini kami hanya menangani dua pasien yang urgen, yaitu pasien melahirkan. Selain itu kami tolak semua,” ucap salah seorang dokter.

Adapun spesialis bekerja pada ruang bedah central RSU CM adalah, anastesi 2 orang, bedah 3 orang, obgin 2 orang, THT 3 orang, urologo 1 orang dan ortopedi 1 orang. “Sejauh belum ada kejelasan terkait dana, kami tetap melakukan aksi,”ucap dr.Tambah.

Adapun pasien yang tertunda dioperasi, Yusuf (72) warga Paya Dua Uram, Seuneddon yang menderita hernia, M.Zainisyah (32) warga Cot Murong, Sawang, patah tulang paha, Tgk.Hasan (80) warga Seuneddon pasien yang mengalami gangguan air seni, M.Yopi Barkis (5) balita yang menderita hernia, Mursyidah (21) warga Reulet Timu, Muara Batu pasien menderita gangguan perut serta Nurul Husna (20) warga Nisam yang menderita tumor pada bagian leher.

“Kami tidak tahu kenapa hari ini tidak jadi dioperasi.  Padahal dari tadi malam kami sudah diminta berpuasa, karena hari ini mau dioperasi,”ucap Yusuf kepada wartawan koran ini.

Sementara itu, direktur RSU Cut Mutia, Drg Anita Syafridah ditanya wartawan koran ini tidak mau berkomentar panjang.  Malah dirinya membantah kalau di rumah sakit yang dipimpinnya terjadi mogok dokter. 

“Dari mana anda mendapat informasi itu, tidak benar itu.  Malah tadi pagi para dokter juga menjalankan tugasnya. Intinya informasi itu tidak benar,” kilahnya kepada wartawan koran ini saat dijumpai di gedung DPRK Aceh Utara. (agt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar