Selasa, 27 Desember 2011

Kalapas Mappedeceng Terjunkan TPF Kasus Gantung Diri

Tidak masalah, itukan hak mereka, tidak mungkinlah saya mau melarang. Yang jelas sampai saat ini pihak Lapas masih menyatakan kalau tewasnya Safrillah murni gantung diri
27 December 2011, 18:56 WITA
Kalapas Mappedeceng Terjunkan TPF Kasus Gantung Diri
Kepala Lapas Mappedeceng, Darwis Syam (dok)


Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Mappedeceng, Darwis Syam dalam mengungkap kebenaran tewasnya seorang narapidana dalam sel tahanan dengan cara gantung diri, menerjunkan Tim Pencari Fakta (TPF) dari internalnya.
Hal itu diungkapkannya pada luwuraya.com di Warkop Media Center, Masamba, Selasa (27/12/11). Menurutnya ia mengetahui adanya kejadian itu, setelah mendapat laporan dari Kepala Keamanan Rutan, Iwan sekitar sepuluh menit setelah ditemukannya Napi gantung diri dan langsung memberitahukan hal itu kepada pihak kepolisian.
“Setelah dapat laporan dari kepala keamanan, saya langsung melarang siapapun untuk menyentuh korban dan lainnya di Tempat Kejadian Perkara (TKP), lalu saya langsung telpon Kabag Ops Polres Luwu Utara,” kata Darwis.
Ia mengatakan pada kejadian tersebut ada enam orang sipir yang sedang bertugas jaga. Dua sipir di portir/pintu, dua orang di pos, dan dua sipir yang setiap saat berkeliling menjaga blok yaitu Asbar dan Rifin. Semua petugas jaga pada saat itu akan diperiksa secara internal untuk dimintai keterangan atas kejadian itu.
“Petugas jaga yang pertama mengetahui kejadian ini adalah Asbar, setelah mendapat informasi dari para Napi lainya yang pertama menemukan Safrillah gantung diri. Untuk mengetahui fakta sesungguhnya maka semua yang bertugas saat itu akan diperiksa,”ujarnya.
Ditanya terkait pihak keluarga korban menduga tewasnya Safrillah bukan karena gantung diri dan akan menempuh jalur hukum untuk mengusut, Darwis tidak mempermasalahkannya dan itu adalah hak sebagai warga negara.
“Tidak masalah, itukan hak mereka, tidak mungkinlah saya mau melarang. Yang jelas sampai saat ini pihak Lapas masih menyatakan kalau tewasnya Safrillah murni gantung diri,” tegasnya.
Dan apa, tambah Darwis, yang disampaikan pihak keluarga korban yang menyatakan mendapat informasi dari Lapas ada dua versi,  menurutnya itu tidak betul. “Informasi yang kami sampaikan pada keluarga korban pada saat itu, kalau korban tewas karena gantung diri,” jelasnya.
Sebagaimana diberitakan luwuraya.com sebelumnya, Seorang narapidana Lapas Mappedeceng, Kabupaten Luwu Utara (Lutra) ditemukan tewas dalam sel tahanan Wisma Delima, Kamar enam. Napi bernama Safrillah alias Edo itu diduga bunuh diri dengan cara menggantungkan lehernya menggunakan sarung pada besi ventilasi kamar selnya, Kamis (22/12/11) lalu.(ayi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar