Kamis, 08 Desember 2011

Aksi Bakar Diri, Tak Cukup Dengan Imbauan

NASIONAL - HUMANIORA
Kamis, 08 Desember 2011 , 19:14:00

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Jaringan Kampus menggelar aksi solidaritas untuk korban bakar diri di depan RS. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Kamis (8/12). Aksi menyalakan lilin ini sebagai bentuk kepedulian atas aksi orang tidak dikenal yang membakar dirinya sendiri di depan Istana Negara beberapa waktu lalu. Aksi mahasiswa ini menyerukan agar SBY-Boediono segera mundur dari jabatannya. Foto : Arundono/JPNN
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Ahmad Yani menilai, aksi bakar diri seorang lelaki di depan Istana Negara sebagai bentuk kekecewaan dan protes masyarakat terhadap suatu tatanan negara.

Politisi PPP tersebut menyarankan pemerintah agar melihat aksi bakar diri depan Istana sebagai persoalan besar. Karena itu, pihaknya mendesak aparat keamanan untuk menyelidiki motivasi pria yang kini masih dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu.

"Pemerintah harus mengetahui mengapa ada seseorang rela membakar diri," kata Yani usai sidang judicial review UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemda, di Gedung MK, Kamis (8/12).

Bahkan Yani menilai,  tidak cukup Presiden SBY melalui juru bicara menyatakan dengan nada menghimbau ‘jangan lagi ada bakar-bakar diri’. “Ini kan tidak cukup (hanya dengan himbauan). Mereka tidak memiliki cara lain untuk mengekspresikan aksinya sehingga mengambil cara membakar diri,” ujar Yani.

Yani mencontohkan, ada warga yang tidak puas dengan sistem pemerintah memilih melakukan pemboman yang bertentangan dengan UU. Ada juga mahasiswa yang melemparkan tinja untuk menyampaikan aspirasinya. "Jadi, dalam persoalan seperti itu, majelis ulama dan tokoh-tokoh lintas agama wajib ikut serta melakukan penyadaran terhadap umat," pungkasnya.

Diketahui, seorang laki-laki berusia sekitar 30 tahun kemarin sukses membakar diri di depan kantor presiden. Api sempat membakar selama lima menit dan membuat lelaki itu pingsan dengan luka bakar hampir sekujur tubuh. (kyd/jpnn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar