Jumat, 25 November 2011

Polisi Khusus Buru Penembak di Freeport

NUSANTARA - PAPUA BARAT
Jum'at, 25 November 2011 , 10:17:00

TIMIKA--Wakapolda Papua, Brigjen Pol. Paulus Waterpauw mengatakan kepolisian mendatangkan tim khusus dari Polda Papua dan Mabes Polri untuk mengungkap pelaku penembakan di areal PT Freeport Indonesia yang sudah menelan banyak korban meninggal dunia maupun luka-luka. Tim khusus tersebut termasuk melakukan upaya mengungkap dugaan adanya jaringan dalam kasus tersebut.

Hal itu diungkapkan Brigjen Paulus Waterpauw dalam jumpa pers, Kamis (24/11) kemarin di Hotel Rimba Papua. Dikatakan bahwa sudah diambil langkah-langkah baik preventif maupun tindakan tegas mulai dari penyelidikan sampai pendekatan kepada masyarakat. Sejauh ini pihak kepolisian masih melakukan pengejaran.

Guna mengungkap kasus itu juga dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan juga pengejaran pelaku dengan melibatkan anjing pelacak. “Namun karena kondisi cuaca yang tidak kondusif, membuat anjing ini belum bisa mencium jejak dari pelaku,” ungkapnya.

Dikatakan bahwa dalam pengungkapan pelaku penembakan ini, kepolisian dibantu oleh TNI. “Jadi ada langkah-langkah untuk mengungkap pelaku dan ada langkah-langkah lainnya,” ujarnya.

Brigjen Waterpauw menambahkan pihaknya saat ini masih terkonsentrasi melihat kondisi di cek poin 1 Mile 28 dan pengusutan kasus penembakan. Pihaknya mengharapkan permasalahan antara karyawan dan Manajemen PTFI segera diselesaikan agar pemblokiran jalan segera dibuka dan juga pihaknya bisa lebih fokus mengungkap kasus penembakan.

Mantan Kapolres Mimika ini menyatakan untuk menciptakan iklim yang kondusif di daerah ini, pihak kepolisian terus melakukan pendekatan ke berbagai pihak. Salah satunya pendekatan dengan karyawan tujuh suku. Dikatakan Brigjen Paulus Waterpauw, terkait permasalahan tenaga kerja, sudah ada peraturan yang melindungi, yaitu UU Nomor 13 tentang Ketenagakerjaan. Aturan itu menurutnya menerangkan ketika terjadi perselisihan antara manajemen dengan karyawan, maka ada wadah yang mencoba menjembatani melalui mediasi.

“Dan itu sudah dilakukan tripartit dari pusat dan menghasilkan rekomendasi, tetapi belum ada kata sepakat. Selain itu sudah dilakukan berbagai upaya dari Pemda ataupun DPRD Mimika serta dari provinsi dan pusat yang tujuannya untuk menyatukan kesepakatan agar permasalahan ini cepat selesai. Kepolisian pun ikut andil untuk mempersatukan ini,” terangnya.

Wakapolda menegaskan bahwa persoalan keamanan dan ketertiban harus tetap terjaga. Untuk itu pihaknya terus membangun komunikasi dengan semua pihak, salah satunya dengan karyawan tujuh suku. “Kita semua berharap akan adanya jawaban yang cepat sehingga semua pekerja kembali bekerja,” katanya. (upg)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar