Rabu, 30 November 2011

Aliran Logistik ke Nunun Harus Dipangkas

NASIONAL - HUKUM
Rabu, 30 November 2011 , 05:05:00


JAKARTA - Kegagalan KPK membawa tersangka suap deputi senior Gubernur BI, Nunun Nurbaeti, ke Indonesia mendapat banyak kritikan. Padahal berbagai celah dapat dilakukan KPK untuk melakukan pengejarannya.

Pergantian pimpinan KPK juga masih menyisakan keraguan. Nunun diprediksi masih akan terus bertahan di luar negeri jika mendapat dukungan logistik yang kuat.

Pengamat intelijen, Wawan Purwanto mengusulkan KPK untuk menelusuri sumber logistik Nunun Nurbaeti di luar negeri. Sumber logistik itulah yang membuat Nunun bisa bertahan dalam persembunyiannya.

"Putuskan saja supply logistik itu. KPK memonitoring arus lalu lintas uang dalam negeri yang mengalir ke luar negeri. Ini cara untuk menemukan Nunun," papar Wawan dalam sebuah seminar di Jakarta, Selasa (29/11).

Menurutnya, pasokan logistik yang cukup membuat pelaku yang bersembunyi merasa tenang. Bahkan bisa melakukan apa saja dari persembunyiannya, termasuk berbelanja dan jalan-jalan.

Jika supply logisitik itu diputus, tegas dia, dapat perlahan membuat Nunun terkucilkan. Apalagi biaya hidup di luar negeri pun tidak murah. Lebih lanjut, dia mengatakan keberadaan Nunun di luar negeri bukan tanpa perlindungan kelompok tertentu. Kelompok itulah yang secara aktif mengelola kebutuhan Nunun Nurbaeti. Sekaligus menentukan arah gerak persembunyiannya.

Dengan begitu, sambung dia, diharapkan keberadaan Nunun pun tidak dapat termonitoring. Bahkan informasi yang berkembang tentang Nunun pun terus dipelajari kelompok pelindung Nunun. Termasuk rencana dan tindakan penangkapan.

Wawan menilai langkah pemutusan supply logistik ini bakal efektif. Karena selama berada di luar negeri,  Nunun tentu membutuhkan biaya cukup besar.

"Saya melihatnya ada pembiaran secara luas. Nunun sengaja dibebaskan tanpa perburuan. Kalau saja KPK mau melihat arus logistik ke luar negeri, Nunun berpeluang ditemukan," paparnya.

Wawan menambahkan, dalam teorinya tidak ada kejahatan yang sempurna. Artinya ada titik di mana keberadaan Nunun Nurbaeti diketahui publi. Tetapi itu bisa jadi butuh waktu lama. "Kan bukan itu yang kita harapkan. KPK harus melakukan segala upaya memburu Nunun. Dengan pendekatan hukum yang total," ucap penulis buku "Misteri di Balik Kerusuhan Mei 1988" ini.

Mantan tim sosialisasi Perjanjian Damai Helsinki RI-GAM itu menyebutkan, penuntasan persoalan Nunun Nurbaeti bisa menjadi tolok ukur keberhasilan intelijen. Karena secara teknis, keberadaan tersangka itu paling tidak dapat termonitoring oleh intel Indonesia.

"Ya inilah ukuran kesungguhannya. Kalau tidak sungguh-sungguh biar pun dekat tidak tertangkap," terangnya.

Pengamat politik dari The Indonesian Institute, Cecep Effendi menambahkan, skenario melindungi Nunun tak bisa bertahan lama. Sebab, secara politik bakal mendapat tekanan dari berbagai pihak.

Sedangkan secara etika, Nunun bukanlah orang asing yang biasa hidup di luar negeri. Nunun merupakan wanita Indonesia yang memiliki ikatan kuat terhadap keluarga. Sehingga tak mungkin dapat bertahan lama di luar negeri.

"Jadi KPK perlu lakukan pendekatan keluarga. Karena Nunun pasti terus berkomunikasi dengan anak dan suaminya," ucapnya.(rko/dms)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar